Minggu, 04 Oktober 2009

Life is Brilliant

Melihat salah satu sahabat menikah adalah perasaan yang luarr biasa..kenapa ya..

Mungkin begini ceritanya, sahabat saya itu adalah orang yang sangat humoris. Dengan semua masalah kehidupan dia yang ga pernah diceritakan ke saya, dia adalah seorang yang saya kagumi karena dia bisa menjalaninya dengan ikhlas dan sabar, dibumbui dengan kehumorisan dia yang luarr biasa, setidaknya itu yang tampak di permukaan.

Mungkin benar . Mungkin selama ini saya adalah orang yang sangat egois. Sangat ingin didengar tapi tak pernah mendengar. Dari tes psikologi dari email berantai tentang menggambar seekor babi, disitu dijelaskan bahwa salah satu deskripsi tentang saya adalah tidak pernah mendengar karena tidak menggambar kuping pada babi tersebut.. Saya percaya, karena memang itu yang saya rasakan. Kurang mendengarkan, kurang memperhatikan lingkungan. Maka dari itu saya tidak pernah mengerti kehidupan yang dialami sahabat saya ini hingga pagi tadi.

Setelah saya tau, dan saya mengerti, hidup ini memang tidak mudah dan terlihat tidak adil. Saya menjalani hidup saya dengan apa adanya. Saya punya mimpi-mimpi, saya punya keinginan yang sangat ingin saya wujudkan. Saya ingin melangkah dan berlari mengejar mimpi-mimpi saya itu. Sepertinya mungkin-mungkin saja saya wujudkan. Dengan rezeki dari kedua orangtua saya, yang berhasil menyekolahkan saya hingga perguruan tinggi dan akhirnya bekerja di perusahaan berkembang. Saya rasa tidak mengecewakan. Dan itu merupakan presetasi kedua orangtua saya, bukan saya. Tapi bagi beberapa orang, seperti sahabat saya ini, kemungkinan tidak semudah saya dalam menjalankan hidup. Sahabat saya ini dengan berbesar hati, kala kami semua masih bersenang-senang, saya sendiri masih menikmati masa pacaran dan bermain basket, dia harus menerima kenyataan pahit masalah keluarga. Dan beberapa tahun kemudian pun dia harus mengalami kenyataan pahit bahwa ada salah satu keluarga menghadap Ilahi dengan ironis. Pasti terasa berat buat dia sebagi anak pertama, dimana dia punya tanggung jawab penuh terhadap keluarga.

Tapi hari ini, tepatnya tadi pagi..sahabat saya yang saya sayangi itu akhirnya menikah. Dengan berbagai konflik batin yang dia ceritakan beberapa waktu lalu, akhirnya dia jalani juga, dan berakhir bahagia.InysaAllah.Amien.. Ternyata dari serangkaian pola yang diberikan olehNya kepada sahabatku itu adalah pola yang sempurna buat dia untuk menjalani hidupnya. Begitupun pola yang diberikan kepada setiap manusia, supaya kita umat manusia bertakwa.Seperti kepompong yang dengan sendirinya berubah menjadi kupu-kupu, tanpa dibantu oleh apapun dan siapapun, melainkan dengan usaha sendiri melepaskan kepompongnya supaya bisa terbang bebas, begitupun manusia dengan cobaannya, supaya kita dapat lebih kuat dan dapat terbang bebas. Sudah dibuktikan oleh pengalaman sahabat saya itu.

Untuk itu saya doakan dengan segenap jiwa semoga pernikahannya langgeng untuk selamanya dan untuknya diberikan kebahagiaan yang luar biasa dunia dan akhirat karena dia pantas mendapatkannya.Amin.

From your beloved best,

-Me-

Tidak ada komentar: